PENGERTIAN BUKU FIKSI
Fiksi sendiri dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah cerita rekaan. Maksudnya, fiksi itu adalah cerita
yang mengandung imajinasi fantasi atau ceritanya hanya dibuat-buat
oleh pengarangnya.
Imajinasi pengarang tersebut diolah dengan dasar
pengalaman, wawasan, tafsiran, cendekiawan, penilaian kepada berbagai kejadian
baik secara nyata atau rekaan.
Lalu, apa itu buku fiksi? Buku fiksi adalah buku
yang mengandung cerita fiksi.
Meskipun fiksi berasal dari imajinasi pengarangnya, tapi
cerita di dalamnya tetap masuk akal serta banyak mengandung kebenaran yang
dibumbui dengan drama hubungan antar manusia.
Kebenaran dalam fiksi adalah keyakinan
bahwa sesuai dengan pandangan penulis terhadap masalah hidup dan kehidupan.
CIRI-CIRI BUKU FIKSI
Buku fiksi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
- Sifatnya rekaan atau mewujudkan
imajinasi yang dimiliki oleh pengarang.
- Dalam karya fiksi ada kebenaran yang
relatif dan tidak mutlak.
- Umumnya memakai bahasa dengan sifat
konotatif (bukan sebenarnya).
- Karya fiksi tidak ada sistematika baku
di dalamnya.
- Karya fiksi umumnya menyasar pada
emosi dan perasaan dari pembaca, bukan pada logikanya.
CONTOH-CONTOH BUKU FIKSI
Berikut ini beberapa contoh dari buku
fiksi:
1. Novel
Novel adalah salah satu karya sastra yang berbentuk
prosa. Novel biasanya berisi 10.000 lebih kata. Cerita fiksi
dalam novel biasanya membahas beberapa insiden dan konflik yang menggerakkan
jalan ceritanya. Watak tokoh dalam novel juga seringkali dijabarkan secara
meluas.
Contoh-contoh novel antara lain: Dilan 1990,
Mariposa, Bumi Manusia, Negeri 5 Menara, Laskar Pelangi, dan masih
banyak lagi. Mana nih yang sudah pernah sobat pintar baca?
2. Kumpulan Cerpen
Kumpulan cerpen adalah buku fiksi yang berisi beberapa cerita
pendek (cerpen). Cerita pendek sendiri berbeda
dengan novel. Cerpen terdiri dari 1.000 hingga tidak lebih dari 10.000
kata.
Plot dalam cerpen mengarah hanya pada suatu insiden atau
kejadian tunggal, watak tokoh tidak dikembangkan secara penuh (contohnya jika
tokoh itu baik maka hanya kebaikan saja yang diceritakan sedangkan sifat
lainnya tidak), dimensi ruang dan waktunya terbatas, cerita lebih berisi serta
memusat dan mendalam.
Contoh buku kumpulan cerpen yang banyak dikenal adalah Buku
Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas.
3. Dongeng
Sobat pintar pasti banyak yang pernah membaca dongeng, bukan? Dongeng adalah
cerita prosa yang kejadiannya dianggap tidak
benar-benar terjadi. Maksudnya, cerita dalam dongeng hanyalah
imajinasi dan tidak pernah terjadi di dunia nyata.
Dongeng biasanya diceritakan turun temurun, dari generasi
ke generasi. Contoh-contoh dongeng sendiri antara lain: Kancil
dan Kura-Kura, Sangkuriang, Legenda Jaka Tarub, Bawang Merah dan Bawang Putih,
dan masih banyak lagi.
STRUKTUR CERITA FIKSI
Struktur dari cerita fiksi adalah sebagai
berikut:
1. Abstrak
Pada bagian ini opsional atau dapat ada maupun tidak. Bagian ini merupakan
gambaran umum keseluruhan cerita.
2. Orientasi
Berisi tentang pengenalan tema, latar belakang tema dan juga tokoh-tokoh dalam
cerita. Diletakkan di bagian awal dan menjadi pembahasan dari teks cerita
fiksi.
3. Komplikasi/Klimaks
Adalah puncak ketegangan dari teks cerita fiksi karena di bagian ini akan
muncul berbagai permasalahan, seringkali komplikasi di suatu novel menjadi daya
tarik tersendiri untuk pembacanya.
4. Evaluasi
Adalah bagian yang didalamnya berisi munculnya penjelasan memecahkan maupun
menyelesaikan masalah.
5. Resolusi
Adalah bagian yang didalamnya berisi inti pemecahan masalah dari
masalah-masalah yang dijalani tokoh utama.
6. Koda (Reorientasi)
Bagian ini didalamnya berisi amanat dan juga pesan moral positif yang dapat
dipetik dari suatu naskah teks cerita fiksi.
UNSUR-UNSUR CERITA FIKSI
Unsur-unsur dalam cerita fiksi dibagi
menjadi 2, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.
A. Unsur Intrinsik Cerita Fiksi
1. Tema
Gagasan mendasar yang umumnya menopang suatu
karya sastra dan yang ada didalam teks.
2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah pelaku dalam jalannya cerita.
Penokohan adalah penciptaan citra tokoh dalam cerita.
Tokoh dari segi peranan dibedakan menjadi dua, yaitu tokoh
utama dan tokoh tambahan. Kemudian tokoh dari segi perwatakan
dibedakan menjadi dua, yaitu tokoh antagonis dan
protagonis.
3. Alur/Plot
Adalah urutan peristiwa untuk mencapai efek
tertentu. Alur dibagi menjadi tiga yaitu alur maju, alur
mundur, dan alur campuran (maju-mundur).
4. Latar
Adalah tempat, waktu, dan lingkungan sosial
ketika terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
5. Amanat
Pesan yang disajikan pengarang dari persoalan di dalam suatu karya sastra
6. Sudut Pandang Pengarang
Adalah cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menampilkan cerita. Bisa
meliputi tokoh, perbuatan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita
dalam suatu karya fiksi terhadap pembaca.
Sudut pandang pengarang dibagi menjadi 4:
a. Sudut pandang orang pertama, pengarang/pembaca
berposisi sebagai tokoh dengan kata ganti "aku", "saya",
"daku" atau "kami".
b. Sudut pandang orang kedua, menggunakan kata
ganti "kau" sebagai tokoh dalam cerita.
c. Sudut pandang orang ketiga, menggunakan kata
ganti seperti "dia", "ia", "nama tokoh",
"mereka".
d. Sudut pandang campuran, yaitu sudut pandang
pengarang yang di awal bisa saja menggunakan sudut pandang pertama namun
kemudian berganti menggunakan sudut pandang lainnya.
B. Unsur Ekstrinsik Cerita Fiksi
Salah satu unsur yang mempengaruhi penulis dari cerita
tersebut. Unsur ekstrinsik biasanya mengkaji
beberapa hal berikut:
1. Keyakinan penulis
2. Pandangan hidup penulis
3. Psikologi penulis yang berupa dari penulis misalnya ekonomi, politik, dan
sosial
4. Pandangan hidup suatu bangsa
5. Berbagai karya seni yang lain
dan sebagainya.
KAIDAH KEBAHASAAN CERITA FIKSI
Seperti teks pada umumnya, cerita fiksi juga memiliki
kaidah-kaidah kebahasaan yang membedakan teks cerita fiksi dengan teks lainnya.
Kaidah-kaidah kebahasaan itu antara lain:
1. Metafora
Adalah perumpamaan yang sering dipakai untuk
membandingkan sesuatu atau menggambarkan dengan langsung
terhadap sifat yang sama.
2. Metonimia
Adalah gaya bahasa yang dipakai,
kata tertentu dipakai sebagai pengganti kata yang sebenarnya,
tetapi pemakaiannya hanya pada kata yang mempunyai hubungan yang sangat dekat.
3. Simile (persamaan)
Adalah gaya bahasa yang dipakai sebagai
pembanding yang sifatnya eksplisit dengan maksud menjelaskan
sesuatu hal dengan hal lainnya. Contohnya adalah seumpama,
selayaknya, laksana dan lain-lain.
_______________________________________________________ _ _ _ _
PENGERTIAN BUKU NONFIKSI
Buku nonfiksi adalah buku
yang ditulis berdasarkan data dan fakta. Jadi, isi dari buku
nonfiksi harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan oleh penulisnya.
Data-data faktual yang menjadi isi dari buku non fiksi bisa berasal dari hasil
penelitian dari para peneliti ahli.
Kata nonfiksi sendiri dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti bersifat tidak fiksi, tetapi berdasarkan
fakta dan kenyataan. Lantas, apa saja sih contoh-contoh buku
fiksi itu?
CONTOH-CONTOH
BUKU NONFIKSI
Beberapa contoh dari buku nonfiksi
diantaranya:
- Buku ensiklopedia, berisi tentang uraian berbagai hal
dalam ilmu pengetahuan
- Buku pelajaran sekolah, berisi tentang mata pelajaran di
sekolah
- Buku kamus, berisi tentang kumpulan makna kata
- Buku biografi tokoh, buku yang berisi tentang kisah suatu
tokoh
- Jurnal ilmiah, publikasi yang bersifat akademik
yang berguna dalam memajukan ilmu pengetahuan
- Buku cerita sejarah, buku yang berisi cerita tentang
sejarah masa lalu
CIRI-CIRI BUKU NONFIKSI
Buku nonfiksi juga memiliki ciri-ciri, loh! Berikut
adalah ciri-ciri dari buku nonfiksi, diantaranya:
1. Isinya berupa fakta yang
datanya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2. Menggunakan bahasa yang formal dan baku.
Bahasa yang digunakan harus formal karena bukan merupakan buku naratif
(karangan) dan menggunakan bahasa baku sesuai dengan kaidah
kebahasaan yang sudah ditentukan.
3. Bahasa yang denotatif,
artinya bahasa yang digunakan dalam buku nonfiksi bersifat
objektif (tanpa pengaruh pendapat atau pandangan pribadi).
4. Tulisannya bersifat ilmiah populer,
yang artinya tulisan dalam buku nonfiksi disesuaikan dengan bahasa
yang sesuai dengan pasar dan datanya diambil berdasarkan kajian.
STRUKTUR DALAM BUKU NONFIKSI
Buku nonfiksi memiliki beberapa struktur
seperti berikut ini:
1. Cover Buku
Cover buku menampilkan tentang judul buku, penulis,
penerbit, tahun terbit, dan juga edisi buku.
2. Pokok Bab Buku
Pada bagian ini terdapat kata pengantar, latar belakang,
tujuan, dan manfaat penulisan buku tersebut.
3. Judul Bab dan Sub Bab
Dalam buku nonfiksi terdapat daftar isi yang menampilkan daftar
halaman bab dan sub bab agar mudah dalam menemukan bagian yang
ingin dibaca.
4. Isi Buku
Berisikan tentang penjelasan dari bab dan sub bab yang
terdapat dalam daftar isi yang dijelaskan sesuai dengan data yang didapatkan.
Tentu saja dalam isi buku nonfiksi penjelasan uraiannya menggunakan bahasa yang
baku.
5. Cara Menyajikan Isi
Berisi tentang sumber referensi atau daftar pustaka
data-data yang didapatkan.
6 . Glosarium
Biasanya dalam buku nonfiksi terdapat beberapa istilah kata yang tidak semua
orang tau apa maknanya. Maka dari itu, dalam buku nonfiksi ada glosarium yang memuat
daftar kata serta penjelasannya.
7. Indeks Buku
Pada halaman terakhir buku nonfiksi biasanya juga terdapat indeks buku. Indeks
adalah daftar istilah atau tokoh penting dalam
buku. Fungsinya adalah untuk memudahkan kita
menemukan istilah yang digunakan dalam buku.
KAIDAH
KEBAHASAAN TEKS NONFIKSI
Berikut ini adalah
kaidah-kaidah kebahasaan dari teks nonfiksi:
- Menggunakan bahasa yang baku, yaitu
taat akan aturan kebahasaan yang berlaku,
- Bahasa yang bersifat formal, tidak
seperti kebahasaan teks fiksi yang bersifat santai dan terdapat majas,
- Terdapat penggunaan istilah yang
bersifat keilmuan, contohnya jika buku nonfiksi itu berjudul tentang ilmu
pengetahuan alam maka terdapat istilah-istilah tentang alam,
- Dan terdapat penggunaan kalimat efektif,
yaitu kalimat yang memiliki informasi yang baik dan tepat.
CONTOH
TEKS NONFIKSI
Salah satu contoh teks nonfiksi adalah teks sejarah. Berikut adalah contoh dari teks sejarah tentang terbentuknya pulau
samosir dan danau toba:
SEJARAH TERBENTUKNYA PULAU SAMOSIR
DANAU TOBA
Siapa yang tidak mengenal Pulau Samosir yang berada di
Provinsi Sumatera Utara ini, tentunya anda telah mendengar banyak informasi
mengenai Pulau Samosir yang sangat indah dan kaya akan budaya batak ini. Pulau
Samosir sudah sangat terkenal tidak hanya di Indonesia saja, melainkan sudah
mendunia dan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia, khususnya
Sumatera Utara.
Pulau Samosir adalah sebuah pulau vulkanik di tengah
Danau Toba di provinsi Sumatera Utara. Sebuah pulau dalam pulau dengan
ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut menjadikan pulau ini menjadi
sebuah pulau yang menarik perhatian para turis. Pulau Samosir sendiri terletak
dalam wilayah Kabupaten Samosir yang baru dimekarkan pada tahun 2003 dari bekas
Kabupaten Toba -Samosir.
Pulau Samosir merupakan sebuah pulau besar di Danau Toba
dimana di Pulau Samosir sendiri terdiri dari enam kecamatan dari sembilan
kecamatan yang terdapat di Kabupaten Samosir. Danau Toba sendiri memiliki
panjang 100 km dengan lebar 30 km dan kedalaman bisa mencapai 505 m yang berada
di ketinggian 900 meter. Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia dan
danau vulkanologi terbesar di dunia. Pulau Samosir sendiri memiliki luas 640
km² dan merupakan pulau tengah danau kelima terbesar di dunia.
Danau Toba dan Pulau Samosir terbentuk dari letusan
gunung berapi maha dahsyat sekitar 69.000 sampai 77.000 tahun yang lalu dengan
skala 8,0 Volcanic Explosivity Index (VEI). Skala 8,0 VEI dideskripsikan
sebagai letusan super vulkanologi sangat dahsyat yang memuntahkan >1000 km³
material letusan dengan ketinggian letusan mencapai 50 km dan mempengaruhi suhu
dan kondisi di lapisan troposphere dan stratosphere bumi.
Dahulu Pulau Samosir berada dalam satu daratan dengan
Pulau Sumatera, berbentuk sebuah tanjung di Danau Toba. Bagian paling sempit
dari Samosir adalah di Pangururan, lebarnya hanya sekitar 300 m. Warga dulu
menyeret perahu agar bisa pindah ke sisi Danau Toba yang satunya, daripada
harus memutari Samosir.
Komentar
Posting Komentar